Cara memerah ASI dengan tangan yang benar merupakan suatu keahlian yang wajib dimiliki oleh seorang ibu dalam memberikan asupan nutrisi serta gizi kepada sang bayi. Walaupun peranan air susu ibu sekarang bisa digantikan oleh susu formula, nyatanya ASI dinilai masih memiliki khasiat lebih dalam hal memberikan kebutuhan gizi sang buah hati.
Rutinitas yang sibuk terkadang membuat Mama kesulitan dalam memberikan ASI ekslusif, kendati demikian kebutuhan bayi akan ASI harus tetap tercukupi. Nah, untuk menyiasati hal tersebut Mama bisa menggunakan trik ini.
Jika Mama seorang wanita karier, maka 3 hari sebelum cuti melahirkan Mama berakhir.
Sebaiknya Mama mulai menyiapkan ASI dengan cara memerah ASI menggunakan tangan. Hal ini bukan tanpa tujuan, selain melatih kemampuan Mama dalam memerah juga bermanfaat dalam merangsang sel saraf payudara (terapi cara memerah ASI supaya hasilnya banyak). Begitu pula dengan bayi, setidaknya bayi perlahan akan mengenali dan terbiasa cara minum ASI tanpa menghisap puting susu ibu.
Cara memerah ASI sebenarnya ada banyak, baik cara manual yang menggunakan tangan maupun yang menggunakan alat. Cara memerah ASI dengan memanfaatkan alat, seperti : memerah ASI dengan pompa tekan berbentuk silinder atau terompet, dan menggunakan pompa elektrik. Namun, ternyata memerah ASI dengan menggunakan alat bantu kurang dianjurkan. Sebab cara memerah ASI dengan tangan lebih fleksibel dan efisien. Baik dari segi waktu dan peralatan yang digunakan.
Tempo waktu yang digunakan dalam memerah ASI yaitu antara 2 - 3 jam, mudahnya yaitu ketika Mama merasa bahwa payudaranya telah terisi penuh. Jika Mama berada pada tempat kerja, luangkanlah waktu sejenak untuk memerah ASI. Seperti saat istirahat, disarankan perah ASI sebanyak 2 - 3 kali.
Cara Memerah ASI dengan Tangan dan Teknik Menyimpannya Secara Benar
Saat Mama hendak memerah ASI, sebaiknya mencari tempat yang ideal, seperti : tempat yang sepi serta bersih. Langkah-langkah atau cara memerah ASI yang benar, yaitu :
Cara Memerah ASI dengan Tangan yang Benar
Pertama cuci tangan menggunakan sabun, sampai bersih.
Kedua perah sedikit ASI, kemudian balurkan ke puting susu dan aerola (lingkaran gelap di sekitar puting susu). Cairan ASI mengandung zat antikuman alami, yang berguna dalam mensterilkan ASI dari kuman.
Ketiga tempatkan atau tampung ASI hasil perahan ke dalam botol atau wadah plastik atau kaca khusus, artinya yang tahan panas sehingga mudah dalam sterilisasi menggunakan air mendidih.
Terakhir tutup rapat wadah ASI dan simpan ke dalam lemari pendingin agar kesegarannya tetap terjaga.
Cara Menyimpan ASI yang Benar Agar Tidak Cepat Basi
Tempat penyimpanan ASI Mama bisa memanfaatkan termos kecil yang berisi es batu, dengan menyimpan ASI di dalam termos mampu menjaga kesegaran ASI selama 24 jam atau 1 hari. Selain di dalam termos Mama juga bisa menyimpan ASI ke dalam lemari pendingin atau kulkas, pada keadaan dingin (tidak beku) kesegaran ASI dapat bertahan sampai 48 jam atau 2 hari.
Nah, jika Mama menginginkan waktu yang lama alternatifnya yaitu dengan memasukkan ASI ke dalam freezer untuk dibekukan, cara ini dapat mempertahankan ASI selama kurun waktu 3 bulan. Sangat lama bukan? Sebab jika ASI disimpan pada temperatur atau suhu ruangan, ASI hanya mampu bertahan 3 - 4 jam sebelum basi.
Cara Memberikan ASI Hasil Perahan ke Bayi dengan Benar
Cara memberikan ASI ke bayi, yaitu dengan cara menghangatkan temperatur ASI tersebut. Dari ASI dingin menjadi hangat, tujuannya agar tidak pilek atau terkena penyakit lainnya.
Cara menghangatkan ASI untuk diberikan ke bayi, yaitu :
- Pertama jika ASI dikeluarkan dari freezer dalam keadaan beku, lebih baik dicairkan terlebih dahulu selama 12 jam di lemari es atau refrigerator.
- Kedua setelahnya ASI direndam pada wadah yang berisi air hangat, dan biarkan sampai temperatur naik dan ASI menjadi hangat.
- Ketiga jika ASI disimpan hanya sampai dingin atau tidak beku, maka cukup dimasukkan ke dalam baskom berisi air hangat san tunggu hingga temperatur ASI naik atau hangat.
- Terakhir jika ASI sudah mencair dan hangat, saatnya Mama memberikannya ke bayi. Caranya ambil sendok kecil khusus bayi, agar tidak menimbulkan luka. Suapkan sesendok demi sesendok ASI, sampai bayi merasa cukup kenyang atau tidak mau lagi.
Dalam memberikan ASI terkadang bayi tidak menghabiskannya, untuk masalah ini sebaiknya Mama membuang ASI sisa. Sebab ASI sisa dapat menyebabkan penyakit pada bayi, seperti : diare.
Cara memerah ASI dengan tangan yang benar ternyata cukup mudah kan Mam? Hal yang harus Mama perhatikan dalam memberikan ASI perahan yaitu kondisi tangan yang bersih, cara menyimpan ASI yang tepat (agar tidak mudah basi), dan cara memberikan ASI yang benar ke bayi. Semoga produksi ASI melimpah dan selamat menyusui Mam.